Senin, 09 Januari 2012

Pengkodean, Sinyal, Data Analog, dan Digital

PENGKODEAN, SINYAL, DATA ANALOG DAN DIGITAL

A.    PENGKODEAN
Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Pengkodean karakter atau kadang  disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan karakter berurutan dari suatu kumpulan dengan sesuatu yang lain, seperti urutan bilangan natural, octet atau denyut elektrik, sehingga pengkodean adalah penggambaran dari satu set sandi menjadi set sandi yang lain.
Tujuan pengkodean data adalah:
1.      Tidak ada komponen DC
2.      Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level nol dalam waktu yang lama
3.      Tidak mengurangi laju data
4.      Kemampuan deteksi kesalahan
Teknik pengkodean yang biasa digunakan diantaranya sebagai berikut:
1.      ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
                   Standar ini paling banyak digunakan, ciri-cirinya:
·       Merupakan sandi 7 bit
·       Terdapat 128 macam symbol yang dapat diberi sandi ini
·       Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit paritas, 1 atau 2  bit akhir  
2.      Sandi Baudot Code (CCITT alphabet No.2 / Telex Code)
                   ciri-cirinya:
·       Terdiri dari 5 bit
·       Terdapat 32 macam symbol
·       Digunakan dua sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu:
                                1. LETTERS (11111)
                                2. FIGURES (11011)
·       Tiap karakter terdiri dari: 1 bit awal, 5 bit data dan 1 bit akhir
3.      Sandi 4 atau 8
Ciri-cirinya:
·       Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”
·       Terdapat 70 karakter yang dapat diberi sandi ini
·        Transmisi asinkron membutuhkan 10 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir
4.       BCD (Binary Coded Decimal)
·        Terdiri dari 6 bit
·        Terdapat 64 kombinasi sandi
·       Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir
5.      EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
·       Sandi 8 bit untuk 256 karakter
·       Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir. 


Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh masing-masing perangkat baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan system sandi sesuai standar. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka,tanda aritmetik dan tanda khusus lainya. Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain, tidak dapat dikirimkan secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-karakter data tersebut harus dikodekan terlebih dahulu dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal. Kode-kode yang sering digunakan pada beberapa sistem komunikasi data dan dikenaloleh berbagai terminal diantaranya adalah Kode Tujuh Bit (ASCII) dan kode ABCDIC.
1.    Kode Tujuh Bit (ASCII)
Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama International Alphabet No 5 dari InternationalStandard Organisation (ISO). Di Indonesia lebih di kenal dengan nama kode ASCII (AmericanStandard Code for Information Exchange). Kode ASCII menyediakan 128 kombinasi. Dari 128 kombinasi tersebut, 22 kode diantaranya digunakan untuk fungsi-fungsi kendali seperti kendali piranti, kendali format, pemisah informasi dan kendali pengiriman. Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling populer dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.
2.    EBCDIC
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan standar yang dibuat oleh IBM pada tahun 1950-an dan menggunakan 8 bit untuk setiap kode. Pertama kali digunakan pada IBM System/360. Standar ini diterapkan pada berbagai komputer mainframe.




B.     SISTEM DATA SINYAL ANALOG DAN DIGITAL
Sinyal adalah suatu gejala fisika, dimana satu atau beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi. Jenis sinyal secara umum terbagi atas sinyal analog (data analog) dan sinyal digital (data digital).
1.      Data analog
Analog berarti kuno, murah. Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontiniu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi.  Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.  Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
·      Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
·      Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
·      Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

2.      Data digital
Merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (2^1). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (2^2), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2^n buah. System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital. Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
·      Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
·      Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
·      Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
·      Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register, counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya

0 komentar:

Posting Komentar

Terima ksih telah memberi komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCPenney Coupons